Muara Sabak, KNJ.com – Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur), Muslimin Tanja di barisan depan dalam Gerakan Tanam Padi sekaligus Rapat Koordinasi (Rakor) Swasembada Pangan bersama Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, di Desa Tanjung Mudo, Kecamatan Sitinjau Laut, Kabupaten Kerinci pada Rabu (23/7/25)
Kehadiran ini merupakan bagian dari agenda Kementerian Pertanian RI yang dipimpin langsung Amran Sulaiman dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Jambi pada hari yang sama.
Menteri Amran menyebutkan bahwa Kabupaten Kerinci diproyeksikan menjadi “pusat produksi pangan strategis” di Provinsi Jambi. Ia mengungkapkan, “kami siapkan 12 ribu hektare lahan optimasi lahan (Oplah)” untuk mendukung program tersebut.
Lebih lanjut, dukungan Kementrian Pertanian mencakup, Penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan),Perbaikan sistem irigasi,Bantuan benih unggul,Target peningkatan ekspor ke negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
Sebelumnya, Bupati Kerinci Monadi membeberkan bahwa luas lahan sawah baku di daerahnya mencapai sekitar 14.556 hektar, dengan potensi penambahan lahan seluas ±543 hektar melalui program cetak sawah. Produksi padi lokal telah mencapai 87.791 ton per tahun dengan produktivitas 5,3 ton/ha, menghasilkan surplus 30.887 ton beras.
Wakil Bupati Muslimin Tanja menyampaikan apresiasi atas dukungan pusat dan menegaskan kesiapan Tanjabtim dalam mendukung seluruh rangkaian program, terutama dari sisi pendampingan teknologi dan kelembagaan petani. Ia berharap agar kelompok tani di daerahnya bisa diberdayakan maksimal demi kelancaran program swasembada pangan.
Kegiatan ini dihadiri pula oleh Gubernur Jambi H. Al Haris, Bupati Kerinci Monadi, Walikota Sungai Penuh, jajaran Forkopimda, serta para kepala daerah dan perwakilan kelompok tani se-Provinsi Jambi. Acara ditutup dengan penanaman padi secara simbolis di lahan petani lokal.
Sesuai arahan Menteri Pertanian dalam berbagai kesempatan, Kementan secara aktif mendorong percepatan tanam melalui alsintan modern. Di Sulawesi, misalnya, pemanfaatan rice transplanter mampu memangkas waktu tanam di lahan Hektar dari 20 hari menjadi hanya 20 menit Penerapan teknologi serupa juga diharapkan berlaku di Jambi, mengusung peningkatan efisiensi dan produktivitas.
Gerakan Tanam Padi dan Rakor Swasembada Pangan di Kerinci menunjukkan keseriusan kolaborasi antara pusat dan daerah. Dengan dukungan luas lahan, alsintan, dan teknologi modern, diproyeksikan bahwa Jambi — khususnya Tanjabtim dan Kerinci — bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan lokal, namun juga potensial diekspor ke negara tetangga.(R2N)
Tinggalkan Balasan